kalian tau apakah dimensi mutu itu ??? Saat ini semua produsen meyakini pentingnya
memenuhi kepuasan pelanggan pada segala aspek produk (barang dan atau jasa)
yang dijual ke pasar. Para petinggi/manajemen puncak perusahaan juga umumya
semakin menyadari dan memercayai adanya hubungan langsung antara customer
satisfaction (kepuasan pelanggan) terhadap peningkatan raihan pangsa pasar
(market share). Kepuasan pelanggan sangat penting dan menentukan.
Salah satu tolok ukurnya adalah kualitas. Namun
yang menjadi pertanyaan besar adalah “kualitas” seperti apa yang sesunguhnya
diinginkan oleh konsumen?. Menyangkut apa saja dan apa parameternya?. Bukankah
produk dengan reliability dan performa tinggi sudah cukup memuaskan customer?
Mutu bisa diukur dengan beberapa dimensi,
sehingga dengan dimensi ini bisa dianalisis apakah suatu produk itu bermutu
ataukah tidak. Ada delapan dimensi mutu, seperti yang dinyatakan oleh Garvin
dalam M. N. Nasution (2001) bahwa delapan dimensi mutu adalah sebagai berikut:
1.
Performa
(Performance) berkaitan dengan aspek fungsional dari produk dan merupakan
karakteristik utama yang dipertimbangkan pelanggan ketika ingin membeli suatu
produk.
2.
Features,
merupakan aspek kedua dari performansi yang menambah fungsi dasar, berkaitan
dengan pilihan dan pengembanganya.
3.
Kehandalan
(reliability), berkaitan dengan kemungkinan suatu produk berfungsi secara
berhasil dalam periode waktu tertentu di bawah kondisi tertentu.
4.
Konformansi
(conformance), berkaitan dengan tingkat kesesuaian produk terhadap spesifikasi
yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan pelanggan.
5.
Daya
tahan (durability), merupakan ukuran masa pakai suatu produk. Karakteristik ini
berkaitan dengan daya tahan dari produk itu.
6.
Kemampuan
pelayanan (Service ability), merupakan karakteristik yang berkaitan dengan
kecepatan/kesopanan, kompetensi, kemudahan serta akurasi dalam perbaikan.
7.
Estetika
(aesthetics), merupakan karakteristik mengenai keindahan yang bersifat
subjektif sehingga berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan refleksi dari
preferensi atau pilihan individual.
8.
Kualitas
yang dipersepsikan (perceived quality), bersifat subyektif, berkaitan dengan
perasaan pelanggan dalam mengonsumsi produk, seperti meningkatkan harga diri.
Mulai
dari perencanaan perancangan produk, manufaktur, supplier, pemasaran, sampai
layanan purna jual. Khusus bagi industri pemula akan menghadapi masalah dan tantangan
kompleks agar dapat membuat produk yang ”berkualitas”. Namun banyak perusahaan
besar dan sukses menyakini bahwa menawarkan produk dengan memenuhi Delapan
Dimensi Kualitas Garvin memberikan dampak besar bagi peningkatan
profitabilitasnya.
Jadi kesimpulan nya sangat lah sederhanan: produk berkualitas, konsumen puas,
produk akan laku, dan keuntungan meningkat.oleh karena itu mutu dalam
suatu perusahaan atau barang dan jasa yang di tawarkan sangat lah penting.
sumber : tika200792.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar